>

HUBUNGI HP 081332003107

Sabtu, 10 April 2010

Tadlhiyah Menuju Kehidupan Mulia

Tadlhiyah Menuju Kehidupan Mulia



Pendahuluan
Wahai saudara saudaraku seiman dan seagama,.!!. Kehidupan di dunia ini tak ubahnya seperti menempuh satu jalan yang mendaki, berliku-liku dipenuhi duri dan jurang-jurang yang menghalangi perjalanan kita menuju akhir dari sebuah kehidupan. Dan semestinya setiap perjalanan itu memerlukan sebuah pengorbanan baik jiwa maupun raga untuk sampai pada garis finish yang kita tuju. Dalam hal ini Kholifah Umar Bin Khattab r.a mengatakan disaat menjelang wafatnya: "Tunggangilah kebenaran dan ceburkanlah dirimu dalam kesusah payahan menuju jalan kebenaran"
Kalimat diatas menjelaskan bahwasannya tidak ada cara lain yang harus kita lakukan selain berkorban menempuh jalan kebenaran demi kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam Al-Quran Allah Swt banyak menjelaskan hal yang berkenaan dengan kasus ini, diantaranya seperti yang di jelaskan dalam surah Arra'du ayat 11: "Sesungguhnya allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga dia merubahnya sendiri". Ayat ini sebenarnya secara tidak langsung menyuruh kita berusaha serta berjuang utuk merubah nasib kita sendiri. Dan semua perjuangan itu membutuhkan sebuah pengorbanan dan kesusah payahan. Maka dari itu, Berjuanglah dan korbankanlah jiwa ragamu untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.!!

Pembahasan
a.Pengorbanan adalah sebab dari sebuah akibat
Begitulah sunnatullah berlaku di dunia ini.. Kadangkala dalam fikiran kita terkumpul hal-hal yang nyata sehingga timbullah khayalan, ingin inilah, ingin itulah tanpa diiringi usaha untuk mengaplikasikannya. Sehingga pada akhirnya kita hanya duduk mematung di tempat sambil memandangi orang lain yang terus berlomba meninggalkan kita.
Dengan khayalan saja, saya rasa tidak akan mungkin bisa merubah keadaan semula tanpa adanya bentuk pengorbanan. Karena kenikmatan akan terasa setelah kita bersusah payah, berkorban dan berusaha tahap demi tahap untuk mendapatkannya. Dalam hal ini, Prof.Dr.Quraisy Shihab menjelaskan dalam Tafsir Al-Mishbah bahwasannya Allah SWT telah memberi petunjuk kepada manusia sehingga dapat memilih najdain (dua jalan ).
Pertama: ialah jalan kebaikan, seperti yang sudah saya paparkan diatas, bahwa perumpamaan jalan ini bagaikan jalan yang mendaki berliku liku dipenuhi duri dan jurang jurang yang menghalangi. Saya rasa jalan inilah yang akan mengantar kita menuju kehidupan mulia. Akan tetapi tidak lantas seenaknya kita melewati jalan itu, melainkan kita harus berhati hati dan bersusah payah untuk menghadapi rintangan yang menghalang.
Kedua: ialah jalan keburukan, perumpamaannya bagaikan jalan mulus tanpa jurang bahkan dipenuhi dengan bunga-bunga yang menggoda hasrat kita untuk terus melaluinya.
Wahai saudaraku..!!. Bukankah kita mengetahui bahwasannya seekor ulat mengorbankan dirinya untuk mengubah nasib hingga menjadi seekor kupu kupu yang enak dipandang mata, Maha Suci Allah Sang Pencipta segala !. Sepintas lalu kita berfikir bahwasannya sangat mustahil seekor ulat yang menjijikkan bisa menjadi hewan yang indah berwarna warni dilengkapi dengan dua sayap terbang menghiasi taman - taman bunga. Tapi itulah sebenarnya yang telah terjadi, seekor ulat itu mengorbankan dirinya menjadi kepompong menjauh atau bahkan keluar dari aktifitas kesehariannya demi mencapai tujuan atau nasib yang lebih baik dari sebelumnya.
Tanpa kita sadari kejadian alam ini telah berhasil merangsang akal kita untuk berkembang sehingga bisa mengambil makna makna dari kejadian kejadian itu.
 Kupu - kupu mengisyaratkan bahwa untuk mencapai kehidupan yang mulya itu membutuhkan pengorbanan dan kesusah payahan. Imam Jalaluddin Muhammad dan Jalaluddin Abdurrahman menerangkan dalam Tafsir Jalalain, bahwasannya Allah berfirman yang artinya: "Tidakkan kamu akan melalui jalan yang mendaki (jalan kebaikan). (QS.Al-Balad: 11). Jalan kebaikan ini akan berakhir pada sebuah kehidupan yang mulia walaupun pada awalnya jalan ini merupakan jalan yang mendaki. Dan tidak semua orang mampu melewatinya kecuali orang - orang yang bersabar.
 Kupu kupu mengisyaratkan bahwasannya Impossible is Nothing asalkan kita mau berusaha, bersusah payah dan berkorban. Bukankah Allah tidak akan merubah keadaan kita kecuali jika kita yang merubahnya sendiri.
b. Kenikmatan Akibat Dari Pengorbanan
Sebut saja, pada saat kita menanam padi. Kemudian, memberinya pupuk melalui tahap demi tahap hingga tahap terakhir, barulah kita bisa menikmati buahnya. Artinya apa..?. .Berakhirnya sebuah pengorbanan atau pada puncak kesulitan maka tiada kata lain kecuali kenikmatan.
Seperti kaidah mengatakan: "Kesulitan itu mendatangkan kemudahan". Para ulama' juga berpendapat dengan merujuk pada surat Al - Thalaq ayat 7, "Bahwa Allah tidak akan membebani kepada seseorang kecuali sesuatu yang datang kepadanya akan dijadikan oleh Allah kelapangan sesudah kesempitan". Imam Jalalain menambahkan, "Bahwasannya setelah kelapangan itu berupa kemenangan, dan pintu pintu rizqi yang terbuka lebar".

Penutup
Saya pikir itulah kehidupan. Dunia sebagai ladang akhirat tempat kita mencari bekal menuju kehidupan yang abadi. Sangat naïf bagi orang yang menganggap dunia sebagai tempat untuk bersenang - senang menikmati hasil panen. Jika memang didunia ini merupakan tempat untuk menikmati hasil panen, maka yang menjadi pertanyaan Kapan dan dimana anda telah menanamnya...?
Wahai saudara saudaraku ..!! Hidup adalah perjuangan menuju kehidupan yang mulia dan abadi. Dan perjuangan itu tidak akan terhenti sampai terpisahnya ruh kita dari badan. Wallahu a'lam..!!

0 komentar:

win gayo ku nasar woy by : sadum_andes@yahoo.com cinta akan selalu milik nasar